Panduan singkat ini akan dikemukankan bagaimana cara pengoperasian Program Mapper MapInfo dengan versi 7.0 secara umum. Sudah barang tentu sebelumnya perlu dilakukan installing program ini pada PC masing-masing, dan cara install tidak dibahas pada buku panduan ini karena prosesnya hampir sama dengan program-program lain.
1.1
Memulai Program MapInfo (MI Pro)
Untuk
menjalankan MI Pro, berturut-turut :
- Start → Programs → Maplnfo → Maplnfo Professional 7.0,
- Klik icon execute pada desktop jika sudah dibuat shortcutnya, atau
- C:\Program File → MapInfo → Profesional → Icon Mapinfow.exe
Gambar 1.1 Cara Menjalankan MI Pro
Tampilan MI Pro saat pertama kali diaktifkan adalah
sebagai berikut :
Gambar 1.2 Tampilan MI Pro Saat Pertama Kati Dijalankan
Komponen dari tampilan MI Pro di atas adalah sebagai
berikut:
a.
Baris judul di bagian kiri terdapat tulisan Maplnfo Professional, dan di
bagian kanan berisikan tombol minimize, restore/maximize, dan close. Minimize berfungsi untuk menonaktifkan sementara MI Pro dan ditempatkan
pada taskbar Microsoft Windows. Restore/ maximize digunakan untuk mengubah
ukuran Window MI Pro dan Close untuk menutup MI Pro.
b.
Baris menu berisikan menu full down
yang dapat digunakan sebagai interface antara pemakai dan MI Pro. Semua kegiatan MI Pro seperti input data, menampilkan data, analisis, dan
lain-lain dapat dilakukan melalui menu. Jumlah dan macam menu yang tampil pada
setiap kegiatan berbeda-beda tergantung dari jenis kegiatan yang sedang
dilakukan. Misalnya pada saat Window Peta muncul di layar, maka menu Map yang
tampil. Bila Window Browser yang aktif, menu Map akan digantikan
dengan menu Browse.
c.
Toolbar merupakan ringkasan menu. Satu item toolbar mewakili satu kegiatan
(satu modut) MI Pro. Pada saat MI Pro pertama kali diaktifkan, toolbar
diletakkan di bagian kanan layar dengan posisi mengambang (floating). Namun
kadang kala letak toolbar pada posisi ini dapat mengganggu tampilan data. Untuk
itu, kita dapat memindahkan posisi toolbar tersebut di bawah baris menu dengan
cara memilih menu Options, kemudian dilanjutkan dengan klik submenu Toolbars,
kotak dialog berikut akan muncul:
Gambar 1.3 Kotak Dialog Toolbar
Option
Hilangkan semua tanda cek di bawah Floating dengan klik
pada kotak cek, kemudian aktifkan kotak cek Save as Default agar pengaturan ini tetap
digunakan bilamana kita membuka program MI Pro berikutnya. Pilih OK untuk
menggunakan pengaturan setting toolbar yang telah dibuat dan keluar dari kotak
dialog tersebut. Tampilan MI Pro sekarang akan tampak seperti pada potongan
gambar di bawah ini.
Gambar 1.4 Toolbar yang Tersedia
pada MI Pro.
MI
Pro menyediakan 5 kelompok toolbar di antaranya standard toolbar, main toolbar,
drawing toolbar, Tools toolbar, dan DBMS toolbar.
d. Dialog
pembuka meminta inputan kepada kita, data mana yang akan diaktifkan dan
ditampilkan di layar. Kotak dialog ini seLaLu muncul saat
MI Pro dijalankan. Bila Anda tidak menginginkan kotak dialog tersebut selalu
diaktifkan saat MI Pro dibuka, maka pilihlah menu Options, Preferences, kotak
dialog preferences akan tampil, piLih Startup, hiLangkan tanda cek pada Dispay
Quick Start Dialog, lalu ktik OK.
Gambar 1.5 Kotak Dialog (a) Prefrences dan (b) Startup Preference
e. Baris status menampilkan
informasi yang relevan dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Baris status
dapat dinonaktifkan melalui menu Options,
Hide Status Bar.
1.2 cara menggunakan
Perintah MapInfo
Pada dasarnya perintah atau modul MI Pro dapat diakses
melalui 5 cara, yaitu baris menu,
toolbar, shortcut menu, shorcut key, dan melalui map basic window. Misalnya untuk mengaktifkan kotak dialog Layer Control dapat
dilakukan dengan berbagai cara :
- Aktifkan Window Peta, pilih menu Map → Layer Control.
- Klik toolbar Layer Control ( ) pada kelompok main toolbar.
- Arahkan pointer mouse pada Window Peta, kemudian klik kanan tombol mouse (right klik). Shortcut menu akan tampil, pilih Layer Control.
- Metalui keyboard tekan tombot Ctrl + L (tombol Ctrl dan huruf L secara bersama-sama).
- Cara pemberian perintah dapat pula dilakukan dengan mengetikkan perintahnya pada MapBasic Window. Cara mengaktifkannya: klik menu Options, Show MapBasic Window. MapBasic Window akan muncul tampilan Mapbasic.
Gambar
1.6 Modul
MI Pro Diakses dari Menu, Shortcut Menu dan dari Window MapBasic
1.3 Cara
Memperoleh Informasi
Untuk
memperoleh informasi tentang cara menggunakan MI Pro dari beberapa sumber lain,
di antaranya:
- Informasi pada baris status dan tooltips yang muncut saat menu atau toolbar ditunjuk, dapat memberikan informasi tentang fungsi dari objek tersebut.
- Metatui Hetp Ml Pro. MI Pro menyediakan informasi yang cukup lengkap. Klik menu _Help, Mapinfo Professional Help Topics. Kemudian pitih informasi yang diper(ukan.
- Klik toolbar pada ketompok toolbar standar. Kemudian arahkan dan klik pada bagian menu, toolbar, objek, dan lain-lain yang ingin diketahui informasinya.
II. DASAR
- DASAR PEMETAAN DIGITAL
2.1 Struktur Data Mapinfo Professional
Data MI Pro dikelola dan disimpan dalam bentuk tabel.
Setiap tabel menggambarkan satu jenis data, misalnya data kepadatan penduduk,
distribusi customer, kemiringan lereng, penggunaan lahan, dan lainlain. Secara
logika, data MI Pro terdiri dari 2 bagian, yaitu data grafis yang menyimpan
objek gambar (area, garis, titik, label, dan lain-lain) dan data tabular atau
atribut (database yang menyimpan nilai dari data grafis tersebut). Namun secara fisik, setiap tabel MI Pro biasanya terdiri dari 4 atau 5
file. Misalnya, kita membuat tabel dengan nama Customer, maka MI Pro akan
membuat file sebagai berikut.
Tabel 2.1 Struktur file MI Pro
No
|
Nama File
|
Penjelasan
|
I
|
Customer.tab
|
File teks yang menyimpan struktur tabel dan format data yang
tersimpan.
|
2
|
Customer.dat
|
Menyimpan data tabular. Bila tabel tersebut berasal dari
program lain, seperti dBase, Excel, Access, dan lain-lain, maka
ekstensinya tidak lagi dat melainkan sesuai dengan asal dari data tersebut
(misalnya dbf, xis, mdb masing-masing untuk dBase, Excel dan Access).
|
3
|
Customer.map
|
File data grafis
menyimpan objek gambar.
|
4
|
Customer.id
|
Cross reference penghubung antara data grafis dengan
data tabular.
|
5
|
Customer.ind
|
Fite ini tidak selalu ada. File ini ada bita tabel yang dibuat diindeks.
|
2.2 Data Grafis
Secara garis besar MI pro membagi data grafis menjadi 3
bagian, yaitu titik (point), garis (line/polyline) dan area (region/poligon).
Objek titik hanya terdiri dari satu pasangan koordinat x,y, sedangkan garis
terdiri dari posisi x,y awal dan x,y akhir. Sementara objek area terdari dari beberapa pasangan x,y. Gambar berikut
memberikan ilustrasi tentang macam-macam data grafis.
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
Gambar 2.1 Macam-Macam Data Grafis datam MI Pro.
Data grafis titik (point) biasanya digunakan untuk
mewakili objek kota, stasiun curah hujan, alamat customer, dan lain-lain. Garis
(line/ polyline) dapat dipakai untuk menggambarkan jalan, sungai, jaringan
listrik, dan lain-lain. Sementara Area (region/ poligon) digunakan untuk
mewakili batas administrasi, penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan
lain-lain.
2.3 Data Tabular
Data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan
nilai dari data grafis yang diterangkan. Data ini biasanya
berbentuk tabel terdiri dari kolom dan baris. Kolom menyatakan jenis data
(field), sedangkan baris adalah detail datanya (record). Secara umum ada 4 tipe
data tabular, yaitu karakter, numerik, tanggal, dan logika. Informasi lebih detail tentang macam-macam data tabular disajikan pada
pembahasan "Mengelola Tabel". Di bawah ini disajikan contoh data
tabular.
Gambar 2.2 Contoh Tampilan Data Tabular
Data grafis akan selalu terhubung dengan data tabularnya,
perhatikan gambar di bawah ini.
2.4 Layer Peta
Pada pemetaan digital, setiap informasi diorganisasi
dalam bentuk layer. Setiap layer mengandung satu informasi. Misalnya pada peta
administrasi terdapat informasi batas-batas witayah, nama kota, jalan, dan
lainlain. Masing-masing informasi tersebut dibuat dalam layer yang berbeda dan
disimpan dalam tabel yang terpisah, seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.3 Layer Merupakan Komponen
dari Peta Digital
Bila ketiga layer
tersebut digabung menjadi satu akan menjadi sebuah peta seperti gambar berikut:
Gambar 2.5 Peta Digital Dibentuk dari Kumpulan Beberapa Layer
III. MENAMPILKAN DATA
SEBELUM data dianalisis, dibuat layout dan dicetak,
data perlu diaktifkan dan ditampilkan di layar monitor lebih dahulu untuk
dilihat jenis, akurasi dan validitas data. Data yang telah ditayangkan di
monitor tentu telahaktif di memori komputer (RAM), tetapi data dapat saja
diaktifkan di memori untuk keperluan analisis tanpa perlu ditampilkan di layar
monitor. Tergantung dari jenisnya, data dalam MI Pro dapat ditampilkan dalam
berbagai macam bentuk. Kita dapat menayangkan data dalam bentuk data grafis
(objek), tabular ataupun grafik. Pada sesi ini, kita akan belajar memampilkan
data kependudukan yang telah disediakan pada CD data.
3.1 Mengatur Letak Data
Untuk memudahkan manajemen data, sebaiknya data MI Pro
ditempatkan pada direktori/folder tertentu, biasanya di bawah folder programnya
(Mapinfo). Untuk
mengubah setting letak data gunakan menu Options → Preferences. Bila
kotak dialog Preference muncul, pilih Directories. Kotak dialog Directory
Preferences akan ditampilkan seperti pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Kotak
Dialog (a) Preferences dan (b) Directory Preferences
Pilih
Tables pada kotak Initial Directories for File Dialogs, kemudian klik Modify
dan tentukan letak data tabel Anda, misalnya pada direktori C:\Program
files\Maplnfo\Professional\Data. Pada contoh ins, data
tabel disimpan pada folder D:\Maplnfo\Data\Tab\. Anda juga dapat menambah
lokasi pencarian file table pada kotak Search Directories for Tables sampai 4
lokasi. Selain data table, kita juga dapat menentukan lokasi file-file yang
lain seperti workspaces, SQL query dan lain-lain. Bila pengaturan telah selesai, pilih OK dua kali.
3.2 Membuka Tabel
Data tersimpan dalam
tabel. Untuk selanjutnya kata tabel akan digunakan secara bergantian dengan
peta dan layer yang mengacu pada satu arts, yaitu data MI Pro. Untuk menampilkan data berarti kita membuka tabel. Ktik menu File → Open atau klik toolbar pada kelompok toolbar standard, atau
shortcut key Ctrl 0 untuk membuka
tabel. Kotak dialog berikut akan muncul.
Gambar 3.2 Kotak Dialog Open
Bita Anda telah mengatur Letak data 'Table', maka MI Pro
akan menampilkan semua file tabel yang ada pada Table Directory.
- Jika file tabel tidak tersimpan pada Table Directory, Anda dapat mencari file tabel tersebut dengan klik daftar folder pada Look in.
- Anda dapat mengetik nama file tabel yang akan dibuka pada kotak File _name atau memilih dari daftar file tabel yang telah tampil.
- Pada saat Anda memilih menu Open dari menu File, daftar file yang muncul adalah file tabel (*.tab). Bila data yang dibuka berasal dari sumber lain, misalnya Microsoft Excel, Lotus 123, dBase, dan lain-lain, maka pilihlah tipe file yang sesuai pada daftar pilihan File of _type, contohnya '*.xls' untuk file Microsoft Excel, '*.dbf' untuk file dBase dan lain-lain. Jenis-jenis data yang dapat Anda buka adalah seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.3 Pilihan Tipe Data
yang Dapat Dibuka di MI Pro
- Preferred View menentukan metode dan macam data yang akan ditampilkan. Anda dapat menampilkan data grafis, tabular, atau data tidak ditampilkan sama sekali, melainkan hanya diaktifkan saja di memori. Gambar di bawah ini menampilkan 5 macam pilihan _Preferred View.
Gambar 3.4 Pilihan Preferred
View
1. Automatic, MI Pro akan memilih model view yang paling tepat. Bita
data yang dibuka mappable artinya tabel yang dibuka mengandung data
grafis, maka data grafis ( peta) akan ditampilkan pada Window Peta. Seandainya
sebelumnya telah ada Window Peta yang terbuka dan memungkinkan untuk
ditampilkan pada Window Peta tersebut, MI Pro akan menampilkan data tersebut
pada Window Peta yang telah ada. Bila data tidak mappable (hanya terdiri dari
data tabular, tanpa data grafis), MI Pro akan menampilkan data tabular pada
Window Browser. Data model ini banyak ditemukan pada data yang bersumber dari database
atau spreadsheet lain, seperti excel, lotus, dbase, dan lain-lain. Jika
data tidak dapat ditampilkan pada window peta dan browser, maka MI Pro tidak
akan menampilkan data di layar (No View).
2. Browser,
Data
akan ditampilkan pada Window Browser.
3. Current
Mapper, Data
akan ditampilkan pada Window Peta yang telah' aktif.
4. New
Mapper, MI
Pro akan membuka Window Peta yang baru dan data akan ditampilkan di sana.
5. No
View, Data
tidak ditampilkan sama sekali.
Bila
tidak semua bagian peta ditampilakan di layar, maka pilih menu Map →
View Entire
Layer atau klik mouse kanan pada gambar peta untuk menampilkan shorcut menu
seperti pada gambar di atas. Bila kotak dialog View Entire Layer muncul, pilih All Layers, peta akan ditampilan secara keseluruhan keseluruhan.
3.3
Info Tool
Info
tool adalah sarana yang disediakan oleh MI Pro untuk menampilkan data tabular
dari suatu objek grafis yang ditunjuk. Cara menggunakan adalah sebagai berikut
- Klik toolbar Info pada kelompok toolbar Main ( 1 )
- Arahkan dan klik pada bagian peta yang ingin diketahui nformasi atributnya
- Window Info Tool akan tampil seperti pada gambar berikut Kabupaten: Kabupaten Magelang
Gambar 3.5 Tampilan Informasi dari Info Tool
Anda dapat menggunakan penggulung vertikal untuk melihat
bagian data yang lain dalam satu record.
3.4 Menyimpan Workspace
Bila tabel ditutup dengan menu File → close Table atau File → Close All, maka MI Pro tidak akan menyimpan layout tampilan data sehingga bila kita
membuka data tersebut berikutnya, kita harus mengatur ulang model tampilan
tersebut. Untuk
itu kita perlu menyimpan model tampilan data dengan menyimpan workspace (wor).
Penyimpanan
Workspace dapat ditakukan dengan memilih menu File →
Save Workspace. Kotak dialog Save Workspace akan muncul. Isilah nama
file pada kota
File _name. Pada contoh ini diisi dengan nama 'Tampilan Data". Klik _Save
untuk menutup kotak dialog dan menyimpan workspace.
Gambar 3.6 Kotak
Dialog Save Workspace
Bila
dilakukan penyimpanan Workspace, MI Pro akan mencatat tabel yang terbuka, model
dan posisi tampilan, system koordinat, dan lain-lain. Bila file Workspace
dibuka dengan perintah File →Open, maka tabel secara automatis
akan dibuka dan model tampilan akan disesuaikan dengan kondisi pada saat
penyimpanan. Perlu diingat pada saat membuka file workspace, pilihlah Workspace
(*.wor) pada kotak pilihan File of type
agar file-file workspace ditampilkan pada daftar file.
File
Workspace (*.wor) sebenarnya adalah teks file yang berisikan kumpulan perintah
Map Basic. Map Basic adalah bahasa pemrograman internal MI Pro. Bila Anda ingin melihat isi file tersebut, Anda dapat membuka pada
sembarang program teks editor atau word processing. Pada gambar berikut ini ditampilkan isi file "Tampian Data.wor"
yang dibuka dengan Notepad.
Gambar 3.6 Tampilan
Teks File Workspace dalam Bahasa Map Basic
IV MENGELOLA MULTI LAYER
Pada
saat kita betajar menampilkan data, kita hanya menggunakan satu tabel, satu
informasi atau satu layer saja. Tetapi seperti tetah
disampaikan pada sesi sebelumnya bahwa satu kesatuan peta digital merupakan
koleksi dari beberapa layer. Bayangkan saja bahwa setiap layer merupakan satu
transparansi yang mengandung satu bagian informasi peta, sedangkan satu peta
digital merupakan tumpukan dari beberapa tranparansi. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 4.1 Peta Digital Disusun dari Beberapa Layer
Untuk memperjelas pemahaman kita tentang konsep layer
pada pemetaan digital, kita akan menggunakan contoh data "Bali",
"Jalan_Bali" dan "Kota_Bali" yang disimpan pada folder
Maplnfo\Data\Tab untuk praktek. "Bali" adalah wilayah Propinsi Bali
dengan batas administrasi kabupaten, "Jalan Bali" adalah jalan utama
di propinsi tersebut dan "Kota_Bali" adalah ibukota kabupaten.
Klik menu file
→ Open atau toolbar Open untuk membuka
ketiga file tersebut. Untuk
membuka ketiga file sekaligus dalam satu kotak dialog open, klik file pertama,
kemudian sambil menekan tombot Ctrl pada keyboard, klik dua file yang lainnya. Kotak dialog tersebut akan tampak seperti pada
gambar berikut.
Gambar 4.2 Kotak Dialog Open
Klik Open untuk membuka ketiga tabel tersebut.
Bila tidak seluruh bagian peta tampil di Window Peta, klik tombol mouse di
kanan pada Window Peta tersebut, lalu pilih View Entire Layer. Atau klik menu. Map
→ View _Entire Layer, pilih All Layers
pada saat muncut kota
dialog View Entire Layer. Tampilan peta akan tampak seluruhnya.
Bila
suatu saat Anda klik tanda silang (Close) pada pojok kanan atas Window Peta,
sehingga peta tidak tampil lagi di layar, Anda dapat memunculkannya kembali
dengan beberapa cara. Yang jelas layer tersebut masih aktif di memori dan Anda
tidak perlu mengaktifkan lagi melalui menu file →
Open.
Cara yang dapat digunakan adalah:
1. Pilih
menu Window → New MapWindow. Bila ada lebih dari satu layer
yang aktif, akan muncut kotak dialog berikut. New Map Window
Gambar 4.3 Kotak
Dialog New Map Window
Isikan layer yang akan ditampilkan
pada Map Tables. Agar layer yang satu tidak menutupi yang lainnya, gunakan
urutan layer titik, garis dan area, sehingga urutannya menjadi
"Kota_Bali", "Jalan_Bali" dan "Bali". Klik OK.
2. Bila hanya salah satu layer yang
muncul, untuk menampilkan layer yang lain, gunakan Layer Control dari menu Map.
Atau klik toolbar Layer Control ( 4 )pada kelompok toolbar Main.
Anda juga dapat menekan Ctrl + L melaui keyboard. Bila kotak dialog
Layer Control muncul, pilih Add. Penjelasan lebih detail tentang Layer Control
akan dibahas di bagian lain bab ini.
4.1
Membuat Duplikat Window Peta
Bila
kita membuat duptikat Window Peta berarti kita menampitkan peta yang sama pada
window yang berbeda. Ini perlu dilakukan misalnya saat kita membuat Inset peta.
Satu peta kita buat besar untuk peta utama, sementara yang lain dibuat kecil
untuk Inset. Anda dapat menggunakan salah satu dari tiga cara yang ada untuk
membuat duplikat Window Peta, dengan syarat peta yang dibuat duplikatnya harus
ditampilkan pada Window Peta. Cara-cara tersebut
adalah:
1. Menggunakan menu Map → Clone View
2. Pitih toolbar Drag Map Window
( ) pada kelompok toolbar Main, kemudian
klik pada Window Peta yang akan diduplikasi dan drag ke tempat yang lain.
3. Aktifkan Map Window yang akan
digandakan, pilih menu Edit
4 Copy Map Window atau tekan tombol
Ctrl + C dari keyboard. Setetah Window Peta tersimpan pada clipboard, klik Menu
Edit → Paste Map Window.
Bila Anda berhasil Window Peta akan tampak seperti pada
gambar di bawah ini.
Gambar 4.4 Contoh Duplikat Peta
Sekarang Anda tinggal mengatur zooming-nya untuk
keperluan lebih lanjut.
4.2 Clipping Peta
Dengan clipping, Anda dapat menampitkan bagian
peta secara terpisah dengan peta induknya. Misalnya kita ingin menampilkan satu kabupaten saja dari peta propinsi.
Prosedur clipping peta adalah pilih (tandai) bagian peta yang akan di-clip,
klik menu Set Clip Region dari menu Map. Bagian peta yang diclip akan tampak seperti pada gambar berikut.
Gambar
4.5 Contoh Clipping Peta
Bila
Anda ingin menampilkan peta induknya kembali, gunakan menu Map →
Clip Region Off. Sekali Anda menentukan daerah clipping, MI Pro mencatat daerah
tersebut. Anda dapat men-switch tampilan antara daerah yang diclip dengan peta
induknya dengan menggunakan menu Clip Region On dan Clip Region Off dari menu
Map. Seandainya Anda ingin mengubah bagian peta yang diclip, gunakan menu Set
Clip Region dari menu Map kembali. Bila muncul konfirmasi untuk menumpuk daerah
clipping yang telah dibuat sebetumnya seperti pada gambar di bawah ini, klik
Replace.
Perlu dicatat bahwa clipping peta hanya dapat dilakukan
pada satu objek (record). Bila Anda memilih beberapa objek atau record data,
menu Set Clip Region tidak akan aktif. Clipping peta juga hanya dapat
dilakukan pada jenis data area (region), sementara jenis data yang lain seperti
titik dan garis secara individual tidak dapat Anda clip. Bila Anda mencoba
memilih data selain area dan melakukan clipping pada objektersebut, MI Pro akan
memberikan pesan sebagai berikut.
Anda
dapat menyimpan bagian peta yang diclip pada Workspace. Bila Anda ingin
menyimpan bagian peta ke dalam file tabel yang terpisah dari induknya, jangan
menggunakan Save Workspace, melainkan Save Copy As. Pembahasan lebih detail tentang mengcopy bagain peta akan diuraikan pada
pembahasan "Mengelola Tabel".
4.3
Pengontrol Layer (Layer Control)
Kapan
suatu layer dapat ditampilkan di layar monitor (Visible), dapat dipilih
(Selectable), diedit (Editable), atau diberikan label automatis? Anda tidak
dapat memilih bagian peta apabila layer tidak dalam keadaan Selectable. Anda
pun tidak bisa melakukan suatu perubahan pada peta (menambah, mengedit atau
menghapus objek) bila layer tidak Editable. Nah, untuk mengatur keberadaan atau
properti layer tersebut, kita harus menggunakan kotak dialog Layer Control.
Dari menu Map, pilih Layer Control atau klik toolbar Layer control atau tekan
Ctrl + L dari keyboard. Kotak dialog berikut akan muncul. :
Gambar 4.6 Kotak
Dialog Layer Control
Perlu
diingat bahwa menu atau toolbar Layer Control tidak akan aktif bila tidak ada satupun
layer yang tampil di layar, walaupun layer telah aktif di memori. Banyak hat
yang dapat kita lakukan dengan Layer Control ini.
4.3.1
Susunan Layer pada Layer Control
Layer
kosmetik (Cosmetic Layer) selalu ada pada setiap layer control dan selatu ditampilkan
pada urutan paling atas. Layer kosmetik akan dibahas lebih detail pada subbab
berikutnya di bab ini. Selanjutnya kita akan bahas layer-layer yang lain. Bila
anda membuka (Open) beberapa tabel sekaligus, dan menggunakan Preferred View
Automatic atau Anda menambahkan layer dengan Add dari kotak dialog
Layer Control, MI Pro akan menyusun layer tersebut dengan urutan yang Logis
dengan melihat tipe objek dari layer tersebut. Dengan demikian, tidak ada objek
yang sating menutupi sehingga tampilan peta secara keseluruhan akan tampak
bagus. Layer yang mengandung teks akan ditempatkan paling atas setelah cosmetic
layer, kemudian diikuti dengan titik, garis dan terakhir layer poligon (area).
Bila diperhatikan kotak dialog layer control pada gambar di atas, tampak bahwa
Mgl_Kota (layer titik) ditempatkan paling atas setelah layer kosmetik, dikuti
dengan layer Mgl_Jalan (layer garis) dan Mgl_Batkab (layer poligon). Pada
susunan layer seperti di atas, bila kita menambahkan satu layer potigon lagi
misalnya peta penggunaan lahan, di mana layer tersebut akan ditempatkan oleh MI
Pro? Bila Anda menebak di atas layer poligon
Bali, Anda benar. Jadi MI Pro akan
menempatkan pada posisi paling atas pada layer sejenis. Bila pada suatu saat
Anda tidak menginginkan susunan layer seperti yang diatur oleh MI Pro, Anda
dapat mengubah susunan tersebut dengan menggunakan Reorder Up dan Down
pada kotak dialog layer control.
4.3.2 Mengatur Properti Layer
Di sebelah kanan daftar layer, ada beberapa kotak cek.
Arti dari setiap kotak cek tersebut dapat ditihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Macam-macam
properti layer Cosmetic Layer
No
|
Kotak Cek
|
Penjelasan
|
1
|
Visible
|
Default setiap
layer ditampilkan. Untuk membuat layer
tidak tampil di layar, hilangkan tanda rumput pada kotak cek tersebut.
Cosmetic layer selalu visible.
|
2
|
Editable
|
Default setiap
layer tidak dapat diedit (not editable).
Ini berarti Anda tidak dapat mengadakan perubahan
terhadap layer tersebut, seperti mengubah bentuk, menghapus maupun
menambahkan objek dalam layer. Agar objek pada layer dapat dimodifikasi,
aktifkan kotak cek editable. Dalam waktu yang bersamaan, hanya ada satu layer yang
dapat diedit (editable).
|
3
|
Selectable
|
Default setiap
layer selectable (dapat dipilih), yang artinya kita dapat menandai komponen
layer tersebut untuk proses lebih lanjut. Penjelasan tebih detail tentang
pemilihan data akan dibahas pada pembahasan Memilih Data .
|
4
|
Label
|
Bila kotak cek ini
diaktifkan maka peta akan diisi label secara automatis. Pada pembahasan
"Melabeli Peta" akan dibahas lebih detail tentang label peta.
|
Sekali
lagi fasilitas ini tersedia bila yang aktif adalah Window Peta.
5.3.3 Menambah dan Menghapus Layer pada Daftar
Untuk menambah daftar layer, klik Add pada kotak dialog
layer control, semua layer yang aktif di memori akan ditampilkan seperti gambar
berikut.
Gambar 4.7 Kotak Dialog Add Layers
Pilih satu atau beebrapa layer yang akan ditambahkan,
kemudian klik Add. Bila pada daftar layer muncut Selection atau Query, itu
berarti tabel sementara (temporary) yang dibuat oleh MI Pro pada saat
pemilihan data atau clipping peta. Tabel
temporary akan dibahas lebih detail pada pembahasan "Memitih Data dan
Mengelola Tabel". Untuk menghapus layer dari daftar, klik Remove dari
kotak dialog layer control. Layer yang dihapus dari daftar masih tetap aktif di
memo, sehingga Anda dapat menambahkannya kembali ke daftar layer bila diinginkan
dengan memilih Add pada kotak dialog layer control tanpa perlu membuka (Open)
kembali.
4.3.4
Mengubah Model Tampilan Layer
Untuk
mengubah model tampilan layer seperti warna, patern, model garis atau
macam simbul, ikuti urutan kerja berikut.
1.
Dari daftar layer yang ada pada kotak dialog layer control, pilih layer yang
akan diubah model tampilannya, kemudian klik Display di bagian kanan kotak
dialog tersebut. Kotak dialog berikut akan muncut. Pada contoh berikut, kita akan mengubah tampilan warna dari pulau Bali
(data area).
Gambar 4.8 Kotak Dialog Display
Options
2. Aktifkan kotak cek Style Override dan klik
potigon yang ada di bawahnya. Kotak dialog region style akan muncut
seperti berikut.
Gambar
4.9 Kotak Dialog Region Style,
a. Kotak Dialog, b. Pilihan Pattern dan c. Pilihan Warna
3. Klik pada kotak pilihan Patern untuk memilih bentuk
arsira yang diinginkan, tentukan juga warna latar depan (fore ground) dan latar
belakang (backround). Anda juga dapa menentukan bentuk, warna dan tebal border pada
piliha Style, Color dan Width. Macam-macam garis, warna danketebalan yang
disediakan oleh MI Pro dapat ditihat pada gambar dibawah ini.
Gambar
4.10 Pitihan Border: a. Jenis Garis, b. Warns Garis, dan c. Tebal Garis
4. Bila pengaturan telah selesai, pilih OK tiga kali
untuk melihat hasilnya. Contoh hasilnya adatah pads gambar berikut.
Gambar 4.11 Contoh Tampilan Peta dengan Pattern
Bila jenis layer yang akan diubah bentuk tampilannya berbeda (misalnya titik,
atau teks) maka daftar pilihan patern, bentuk garis atau bentuk simbul yang
tersedia juga berbeda hanya prosesnya sama dengan cara pada region untuk
bordernya. Sedangkan untuk simbul seperti contoh berikut :
Gambar 4.12 Kotak Dialog Sybol Style
Untuk layer titik, tersedia banyak sekali simbut. Satu
jenis font menyediakan satu kelompok simbul. Pada beberapa font Anda juga dapat mengatur rotasi simbut, backround dan efek simbul. Warna, patern, garis, atau simbul yang diatur pada model setting pengaturan
di atas berlaku untuk semua bagian peta. Misalnya kita mengubah patern dan
warna untuk peta propinsi, maka pada kabupaten yang berbeda warnanya tetap
sama. Bila Anda bertanya dalam hati, bagaimana cara menampilkan warna berbeda
pada kabupaten yang berbeda, berarti Anda cepat memahai apa yang telah kita
bahas. Memang di sini kita tidak dapat metakukan hat itu,
melainkan pada bab berikutnya, yaitu pada pembahasan "Pemetaan
Tematik".
5.
MEMILIH DATA
MEMILIH
atau select data merupakan kegiatan menandai record data. Beberapa contoh menandai
data adalah memilih customer yang berada pada radius 3 km dari pusat
perbelanjaan, memilih daerah yang mempunyai kemiringan lereng kurang dari 8%,
memilih daerah dengan kepadatan penduduk lebih besar dari 5.000 jiwa per kmz, dan
sebagainya. Mengapa kita pertu memilih data? Ada beberapa alasan pentingnya pemilihan data
di antaranya:
1. Menampitkan
data tersebut secara terpisah dengan data induknya pada Window Browser, Window
Peta, Window Grafik, ataupun Window Layout, sehingga lebih mudah dalam pengambilan
kesimpulan terhadap data tersebut.
2. Cut
dan Copy ke dalam clipboard dan Paste pada tabel atau aplikasi yang lain.
3. Bila kita melakukan editing tabel
pada beberapa record saja, kita dapat memitih dan melakukan editing hanya pada
data tersebut, sehingga lebih efesien.
4. Menyimpan
data yang terpilih ke dalam tabel secara terpis untuk keperluan lebih lanjut.
5. Membuat
pilihan lagi pada bagian data yang terpilih tersebut. MI Pro menyediakan dua
cara dalam pemilihan data, yaitu memilih data dari layar dan menggunakan query.
5.1
Memilih Data dari Layar
Pemilihan
data dari layar terutama dilakukan pada data grafts (peta) Objek pada peta baru
dapat ditandai apabila peta atau layer tersebut dalam posisi selectable (dapat
dipilih). Untuk melihat apakah layer Anda sudah dalam posisi selectable dan
bagaimana caranya untuk membuat selectable, tihatlah pada kotak dialog layer
control. Penjelasan lebih detail tentang layer control, baca pembahasan
"Pemetaan dengan Layer".
Pada saat yang bersamaan, kita hanya dapat melakukan
pemilihan data pada satu layer saja. Misalnya bila kita melakukan select pada
layer objek wisata, pada saat yang sama kita tidak dapat melakukan pemilihan data
terhadap objek lain selain objek wisata. Bila pada Window Peta ada lebih
dari satu layer yang aktif dan selectable, maka MI Pro akan melakukan
pemilihan data terhadap layer yang terletak pada urutan paling atas pada layer
control di bawah layer kosmetik. Toolbar yang dapat digunakan untuk memilih
objek diuraikan pada tabel 5.1.
5. Memilih Data dengan Query
Bila memilih data dari layar lebih difokuskan pada
pemilihan data tewat data grafis (peta), pemilihan data dengan query lebih
ditujukan pada data tabular (atribut). Pada pemilihan data lewat layar, layer
yang akan dipilih harus dalam posisi selectable. Tetapi pada pemilihan
data dengan query, tabel selalu dapat diselect tanpa perlu memperhatikan apakah
layer dalam keadaan selectable atau tidak. Namun satu hat perlu diingat
bahwa kedua cara pemilihan data tersebut selalu akan menandai kedua jenis data
dalam tabel secara bersamaan balk itu data grafis maupun data tabular. Misalnya
kita menandai data lewat data grafis, maka data tabular akan ikut tertandai
pada record yang bersesuaian, begitu pula sebaliknya. Perintah query ada dua,
yaitu Select dan SQL Select.
5.2.1 Perintah Select
Untuk dapat menggunakan perintah select, minimal satu
tabel harus dibuka. Perintah select dapat diakses balk melalui Window Peta atau
Window Browser. Pada contoh di bawah ini kita akan menggunakan peta lereng
Kabupaten Magelang dengan macam data sebagai berikut :
Tabel 5.1 Macam toolbar yang dapat digunakan untuk select objek
No
|
Toolbar
|
Fungsi
|
Cara menggunakan
|
1
|
Select
|
Untuk Memilih satu atau beberapa
objek
|
Klik pada objek yang dipilih. Bila kita memilih lebih
dari satu objek, tekan tombol Shift sambil klik objek lain.
|
2
|
Marquee
Select
|
Memilih objek dengan membuat kotak. Objek yang ada
dalam kotak tersebut akan terpilih
|
Memilih objek dengan membuat kotak. Objek yang ada dalam
kotak tersebut akan terpilih.
Klik dan drag untuk membuat kotak (rectangle).
|
3
|
Radius Select
|
Menandai objek pada radius tertentu dari titik pusat.
|
Klik pada titik pusat lingkaran, kemudian drag ke arah luar.
|
. 4
|
Poligon Select
|
Memilih objek dengan membuat poligon. Objek yang
terpilih adalah objek yang ada di dalamnya.
|
Klik pada titik awal poligon, kemudian klik ke
beberapa tempat yang lain, untuk mengakhiri klik dua kali
.
|
5
|
Boundary Select
|
Memilih objek yang berada pada
suatu area tertentu
|
Klik pada layer area. Misalnya kita ingin mengetahui objek wisata yang ada di kabupaten
Gianyar, klik area Gianyar
|
6
|
Unselect
All
|
Menghilangkan semua pilihan pada objek.
|
Klik toolbar tersebut Bila Anda ingin menghilangkan
satu select dari beberapa select, gunakan select tool. Tekan tombol Shift
lalu klik pada objek yang akan di- unselect
|
7
|
IInvert
Selection
|
Membalik
objek yang diselect
|
Klik pada toolbar tersebut.
Objek yang semula terselect menjadi tidak dan yang tidak terselect akan
terselect.
|
.
Gambar 5.1 Jenis Data
Peta Kemiringan Lereng
Ada 3 field, yaitu Kemiringan
Lereng, kode dan sumber data. Apabila peta
sudah tampit di layar, ambil submenu _Select dari menu Query. Kotak dialog
select akan tampil seperti pada gambar berikut.
Gambar
5.2 Kotak Dialog Select
Bila
tabel yang dibuka lebih dari satu, ktik pada daftar pitihan Select Record from
Table untuk memilih tabel yang akan digunakan. Pada saja akan dipilih. Anda
dapat klik Assist yang ada di samping kanan untuk membuat ekspresi.
Gambar 5.3 Kotak Dialog Ekspresi
Kotak pilihan Columns berisikan daftar field yang ada,
kotak Operators menyediakan berbagai macam tanda kalkulasi yang dapat digunakan
dan Functions adalah macam-macam fungsi yang disediakan oleh MI Pro. Nama
kolom/field, operator dan fungsi dapat Anda pilih melalui daftar pilihan yang
disediakan atau diketik dari keyboard. Klik verify untuk mencek apakah ekspresi
yang dibuat sudah benar atau masih salah. Penjelasan lengkap tentang ekspresi,
operator dan fungsi dapat dilihat pada pembahasan "Membuat Ekspresi".
Pada contoh di atas kita menandai data atau daerah
dengan Kode = 2. Hasil dari pemilihan data disajikan pada gambar berikut.
Gambar 5.4 Record Data yang Telah Ditandai dengan Perintah Select
Hasil dari pemilihan data disimpan dalam tabel
sementara yang diberi nama Queryl, Query2 dan seterusnya. Anda dapat menyimpan
ekspresi yang telah dibuat pada kotak dialog select dengan klik Save Template dan menggunakan ekspresi
yang pernah disimpan dengan Load
Template.
5.2.2 Perintah SQL Select
Perintah Select pada subbab sebelumnya adalah sederhana
dan mudah digunakan, namun fasilitas yang tersedia terbatas. SQL select cukup
kompteks perintahnya, tetapi menyediakan banyak fasilitas sehingga banyak hat
yang bisa ditakukan. Kotak dialog SQL select dapat diakses
melalui menu Query
Gambar 5.5 Kotak Dialog SQL Select
Beberapa hat yang perlu diketahui dari kotak dialog
tersebut adalah:
1. Select Columns. Isilah kotak tersebut
dengan nama field
yang ingin ditampilkan pada hasil query. Nama field dapat berupa Nama kolom
seperti Total_Penduduk, Luas dan lain-lain; atau nomor kolom seperti colt untuk
kolom nomor 2. dalam tabel. Kolom turunan yang berasal dari ekspresi,
misalnya Total Penduduk/Luas, Sum(Total Penduduk) dan lain lain. Bila Anda
hanya menggunakan satu tabel dalam perintah SQL select, Anda dapat Langsung
menggunakan nama kolomnya. Tetapi bila memakai lebih dari satu label, maka Anda
harus menuliskan nama tabelnya di depan nama kolom yang dipisahkan oleh tanda
titik. Misalnya, "MagelangTotal_Penduduk" berarti kolom Total
Penduduk dari tabel Mgl_Potdes. Isikan dengan tanda
bintang satu (*) bila Anda ingin menggunakan semua kolom. Pada daftar kolom
yang ada di samping kanan ada satu kotom bernama "Obj" yang digunakan
untuk mewakili objek grafis. Misalnya untuk menampilkan Luas masing-masing
objek, Anda dapat menggunakan ekspresi 'Area(Obj, "hectare")' pada
kotak isian Select _Columns.
2. From Table yaitu nama tabel yang
digunakan dalam SQL Query. Bila memakai lebih dari satu tabet, pisahkan dengan
tanda koma di antara tabet. Misalnya "Mgl_Geologi". Nama tabel dapat
diketikkan melatui keyboard, namun disarankan memilih dari daftar tabel yang
ada di samping kanan.
3. Where
Condition. Kosongkan
saja bilaAnda menggunakan satu tabel. Tetapi harus dilengkapi apabila Anda
menggunakan lebih dari satu tabel. Where condition berisikan ekspresi join dari
dua tabel atau lebih. Beberapa contoh Where condition. Bali.Kabupaten =
Objek_Wisata.Kabupaten Objek_Wisata.Obj Within Bali.Obj Penjetasan lebih detail
tentang ekspresi dan operator yang dapat digunakan pada where condition dapat
dilihat pada pembahasan "Membuat Ekspresi".
4. Group
by Columns. Ini
diisi apabila Anda membuat subtotal. Misalnya mencari total penduduk
masing-masing benua, mencari jumlah penjuatan masing-masing kabupaten, mencari total
tuas masing-masing kelas lereng, dan lain-lain. Contoh penggunaan Group by
Columns untuk mencari total penduduk masing-masing benua adalah sebagai
berikut. Hasil dari SQL Select tersebut adalah seperti pada Window Browser berikut.
Gambar 5.6 Contoh Hasil dari Penggunaan Group by
Columns
5. Order
by Colomns menyatakan
pengurutan data. Hasil SQL Query akan diurut berdasarkan kolom apa. Bila dikosongkan, maka data tidak akan diurutkan.
6. Into Table Named. Secara standar
(default) diisi dengan nama Selection, artinya hasil dari SQL Select
tersebut disimpan datam tabel sementara (temporary). Bila Anda ingin menyimpan dalam
bentuk tabel secara permanen di hard disk, isilah dengan nama tabel yang
digunakan untuk menyimpan.
7. Bila hasilnya langsung
ditampilkan setelah proses SQL selesai, biarkan tanda rumput pada kotak cek
Browse Results.
8. Anda juga dapat menyimpan
perintah SQL Select ini dengan klik save Template dan mengambilnya
kembali dengan Load Template.
Di bawah ini disajikan satu contoh SQL Select dengan
menggunakan 2 tabel, yaitu "Bali" dan "Objek_Wisata" untuk
mengetahui letak objek wisata di masing-masing Kabupaten dan tingkat kepadatan
penduduk pada objek wisata tersebut. Hasil dari SQL Select tersebut adalah 3
kolom, yaitu nama objek wisata diambil dari Tabet Objek Wisata, sementara nama
kabupaten dan
kepadatan penduduk diambit dari label Bali. Bentuk
perintah SQL select dan hasilnya disajikan pada gambar di bawah ini.
Gambar 5.7 Contoh Perintah SQL
Select
Gambar 5.8 Contoh
Hasil SQL Select
Hasil
pemilihan data tersebut dapat disimpan menjadi tabel terpisah, dengan
menggunakan menu File → Save Copy As.
5.3 Pencarian Data
Untuk
mempercepat suatu objek dapat ditemukan, MI Pro menyediakan fasilitas pencarian
(find). Syarat dalam pencarian data adalah field yang akan dicari datanya harus
diindeks. Informasi lebih detail tentang indeks, dapat dilihat pada pembahasan
"Mengelola Tabel". Pencarian dapat
dilakukan pada data grafis/peta atau data tabular. Pada contoh di bawah ini
kita akan melakukan pencarian data pada nama objek wisata di Bali. Urutan kerjanya adalah:
1. Buka tabel yang datanya akan
dicari. Yakinkan bahwa tabel tersebut telah diindeks field nama objek
wisatanya.
2. Klik menu Query* _Find, kotak
dialog pencarian akan terlihat seperti gambar berikut.
Gambar 5.9 Kotak Dialog
Pencarian
3. Isikan nama tabel yang akan
dicari datanya pada daftar pilihan Search Table, dan nama field pada
daftar pilihan for Objects in Column. Pada isian Optional di
bawahnya dibiarkan none, apabila kita hanya menggunakan kriteria Search
Table dan for Objects in Column saja. Pilih macam simbot yang
digunakan untuk menandai data yang ditemukan pada Mark with Symbol.
4. Klik OK, kotak dialog inputan
nama yang akan dicari akan muncul seperti gambar berikut. Ketik data yang akan
dicari.
Gambar 5.10 Kotak Dialog
Inputan Data yang Akan Dicari
5. Bila ditemukan, pada Window Peta
objek tersebut akan ditandai, atau pada Window Browser record data akan
ditampilkan. Bila tidak ditemukan, daftar nama yang paling dekat dengan data
yang dicari akan ditampilkan sebagai berikut.
Gambar 5.11 Tampilan
Kotak Dialog Bila Objek Tidak Ditemukan
6. Pilih salah satu objek yang
ditampilkan seandainya Anda salah ketik dalam memasukkan data, lalu klik OK,
atau ulangi ketik data yang dicari.
6. PEMBUATAN TABEL BARU
6.1
Membuat Tabel Baru
Pembuatan tabel merupakan tahap awal entry data dalam MI
Pro. Data grafis (titik, garis, area) yang terhubung dengan data dalam tabel,
diinput setelah struktur tabel dibuat. Untuk membuat tabel baru dalam MI Pro,
langkah-langkahny sebagai berikut:
1.
Pilih menu _File 4 New Table, kotak dialog pembuatan tabel baru akan
muncul. Mengelola Tabel
Gambar 6.1 Kotak Dialog Membuat Tabel Baru
Pada kelompok Create New
Table and, ada kotak cek:
Open New Browser artinya ketika struktur
tabel selesai dibuat, MI Pro akan membuka browser (tempat menampilkan data
tabular) kosong untuk menampilkan data dalam tabel yang akan dibuat.
Open New Mapper, MI Pro akan membuka satu
mapper (tempat menampilkan data grafis/peta) baru.
Add to Current Mapper, menambahkan tabet yang
baru dibuat sebagai layer pada peta yang sedang aktif. Label akan mempunyai
proyeksi yang sama dengan peta yang sedang aktif. Ada dua pilihan pada
Table Structure. Create New, membuat struktur tabet baru. Using Table, menggunakan struktur tabel yang
telah ada dan pilih tabel yang akan digunakan strukturnya.
2.
Untuk latihan, aktifkan kotak cek Open
New Mapper pada kelompok Create New Table and, dan pilih Create New pada
Table Structure. Kemudian pilih Create. Kotak dialog New Table
Structure akan muncul.
Gambar 6. 2 (a) Kotak Dialog
Membuat Struktur Tabel, (b) Daftar Pilihan Tipe Data
3.
Tambahkan beberapa field sesuai dengan kebutuhan.
Isikan nama field', tipe data dan lebar field pada Field Information Kemudian
klik Add Field untuk menambahkan field yang baru dibuat ke kotak daftar field.
Aktifkan kotak cek Indexed di bagian kanan daftar field, bila tabel yang
dibuat diindeks menurut field tersebut. Satu tabel dapat dibuat field index
sampai 29. Standarnya (default), semua field tidak diindeks.
Untuk mengubah urutan field yang telah
dibuat gunakan Up dan Down.
Bila ada field yang salah masuk,
gunakan Remove field untuk menghapus.
Agar data grafis dapat ditambahkan
pada tabel tersebut, yakinkan bahwa kotak cek Table is Mappable telah
diaktifkan. Karena pada kotak dialog New Table kita telahmenentukan
pilihan Open New Mapper maka pilihan Table is Mappable adalah
disable dan selalu kotak cek tersebut dalam keadaan dipilih. Namum bila
pada kotak dialog New Table kita pilih Open New Browser, maka kotak cek'
Mengelola Tabel ini dapat diedit.
Klik Projection untuk menentukan
proyeksi yang akan digunakan pada data grafis atau peta yang akan diinput.
Macam-macam tipe field yang ada
diuraikan di bawah ini.
Character, menyimpan sampai 254 data alfanumerik, dapat berupa huruf, angka
dan tanda baca. Tidak dapat ditakukan operasi aritmatika pada tipe data ini.
Decimal, menyimpan angka dalam bentuk desimal yang dapat dikalkulasi dengan
panjang tetap. Tanda desimal menempati satu karakter. Misalnya data bertipe
desimal dengan panjang (width) 10 dan desimal 3, maka angka tertinggi yang
dapat disimpan 999999.999.
Integer, menyimpan data dengan nilai bulat (tanpa desimal) dengan kisaran
-2 miliar sampai +2 miliar.
Small Integer, bilangan integer dari -32768 sampai + 32768.
Float, menyimpan angka dengan panjang tidak tetap (sesuai dengan panjang
data yang dientry) dalam bentuk desimat.
Date, menyimpan data tanggat, sesuai
dengan pengaturan pada Windows Control Panel di Setting Regeonal, Short Date
Format.
Logical, data ini mengandung informasi
Benar/Salah atau Ya/Tidak, disimpan datam bentuk T untuk Benar/Ya, dan F untuk
Salah/Tidak.
4. Bila semua field yang diperlukan sudah dibuat,
selanjutnya klik Create untuk
menyimpan tabel tersebut. Kotak dialog berikut
akan muncut.
6. 3 (a) Kotak Dialog Penyimpanan Tabel Baru dan (b) Daftar Pilihan Format
Data
Isikan
nama file tabel pada kotak File name dan format data pada Save as
type. Untuk contoh ini digunakan format data Maplnfo (*.tab).
Perlu
dicatat: jangan menggunakan nama "Districts" sebagai nama tabel karena nama tersebut digunakan secara internal oleh MI Pro dalam
proses Redistrict.
5. Pilih Save bila pengaturan telah selesai
dilakukan. Sampai di sini proses pembuatan tabel baru, telah
selesai. Selanjutnya kita dapat menambahkan data dalam tabel
tersebut balk data tabular maupun data grafis.
Penambahan data grafis pada window mapper secara automatis akan menambah data atributnya.
Walaupun tabel telah selesai dibuat dan sebagian data
telah dimasukkan, tetap dapat memodifikasi struktur
tabel tersebut. Gunakan
menu Maintenance, Table Structure.
Bila lebih dari satu tabel yang aktif, akan muncul kotak
dialog seperti di bawah ini.
Gambar 6.4 Kotak Dialog ViewModify Table Structure.
Lakukanlah perbaikan sesuai dengan kebutuhan, lalu
pilih OK. Kotak dialog modify Struktur akan tampil seperti berikut :
Gambar 6.5 Kotak Dialog Modify Table Structure.
6.3 Mengganti Nama Tabel
Untuk mengganti nama tabel
juga harus dilakukan untuk seturuh file komponen tabel. Disarankan untuk menghindari
penggantian nama file tabel melalui DOS command. Untuk mengganti nama tabel, gunakan
perintah MI Pro berikut.
Pilih menu Table --- Maintenance --Rename
Table, kotak dialog berikut akan muncul.
Gambar 6.6 Kotak
Dialog Rename Table
Pilih
salah satu tabel yang akan diganti namanya, kemudian klik Rename, kotak
dialog selanjutnya akan tampil seperti di bawah ini.
Gambar
6.7 Kotak Dialog Input Nama Baru dalam Rename
Table
Isikan dengan nama yang baru, lalu pilih Save.
Penggantian nama tabel dengan cara ini, secara automatis akan mengganti semua
komponen file
tabel tersebut.
Perlu diingat bahwa penggantian nama tabel akan
berpengaruh terhadap file
workspace (.wor) yang menggunakan nama tabel terdahulu. Untuk itu, agar tidak terjadi error karena file tabet yang dicari tidak
ditemukan, maka disarankan juga untuk mengedit file workspace melalui teks
editor atau word processor dengan mengganti nama tabel yang telah berubah. Atau ganti nama file tabel lebih dahulu sebelum membuat file workspace.
VII INPUT DATA GRAFIS
SELAMA ini
telah banyak menggunakan data grafis atau peta untuk latihan. Tetapi
data tersebut telah disediakan tanpa pernah disinggung bagaimana cara memperoleh
dan membuat data tersebut. Pada sesi ini kita akan betajar bagaimana cara
membuat atau mendapatkan data grafis MI Pro. Paling tidak ada 4 cara untuk memperoleh data grafis
MI Pro, yaitu:
1. MI Pro
biasanya menyertakan data sampel bila Anda membeli software tersebut atau Anda
dapat mendownload free data dari website MI Pro (http//www.mapinfo.com). Di
samping itu, perusahaan MI Pro juga menjual data, khususnya data dari
negara-negara maju.
2. Menggunakan
data dari sumber program lain (import data). Data grafis yang biasa
diimport adalah data dari MI Pro DOS, AutoCad, Arclnfo/ArcView. Import data MI
Pro DOS dan AutoCad dapat dilakukan dengan menu Table 4 Impor. Di versi 7.0 MI
Pro dapat membuka langsung Shapefile Arcview dari perusahaan ESRI. Pada versi sebelumnya,
Anda dapat menggunakan Arclink yang disediakan MI Pro untuk
sating konversi data antara MI Pro dan ARC/INFO. Di samping itu, data hasil
pemrosesan citra digital satelit yang dapat dikonversi ke format MI Pro juga
merupakan sumber data grafis MI Pro yang relevan dan up to date.
3. Survei lapangan. Dengan
menggunakan alat GPS (Global Position System), Anda dapat mencatat koordinat
suatu tempat atau lokasi, dan memetakannya dengan menggunakan fasilitas Create
Points MI Pro. Di samping itu, Anda juga dapat memetakan data alamat dengan
Geocode. Lihat pembahasan "Regetrasi Data" untuk informasi
lebih detail tentang Create Points dan Geocode.
4. Menggunakan data visual atau
hardcopy yang telah ada. Data ini berupa peta, citra (foto udara atau citra satelit)
dan yang sejenisnya. Pembahasan pada sesi ini difokuskan pada input data grafis
MI Pro dari visual peta. Di sini akan dibahas 2 cara input data grafis dari
peta, pertama dengan digitasi layar (screen digitizing) dan yang kedua menggunakan
meja digitizer.
Digitasi Layar
Digitasi tayar merupakan salah satu cara untuk
konversi data visual ke bentuk digital MI Pro. Contoh di bawah ini kita akan membuat jalan digital dari peta rupabumi
visual. Langkah-langkah yang mesti ditakukan adalah sebagai berikut.
1. Pilih lembar Peta Rupabumi daerah
yang akan dibuat peta jalan digitalnya.
2. Lembar Peta Rupabumi dalam bentuk
hardcopy tersebut harus di-scan lebih dahulu sehingga menjadi citra raster
(Raster Image). MI Pro menerima berbagai macam format citra raster seperti BMP,
GIF, TIF, JPG, dan lain-lain.
3. Peta Rupabumi datam bentuk citra
raster dibuka di MI Pro melalui menu File --- Open. Ingat pada File
of type pilih Raster Image. Pada contoh ini, kita menggunakan Peta
Mgl_Batkab datam format JPG. Kotak dialog open citra
raster akan tampak seperti gambar berikut.
Gambar 7.1 Kotak Dialog Membuka Raster Image
4. Klik Open. Bila pertama
kali dibuka, konfirmasi berikut akan muncul.
Gambar 7.2 Konfirmasi Saat
Raster Image Pertama Kali Dibuka
MI
Pro menanyakan bahwa citra raster tersebut belum ada koordinat geografisnya,
apakah akan ditampilkan tanpa koordinat geografis atau dilakukan registrasi
lebih dahulu untuk mengisi koordinat geografis. Perlu dicatat bahwa bila citra
raster akan digunakan sebagai backdrop untuk keperluan digitasi layar,
maka citra raster Klik Register untuk mengisi koordinat geografis pada peta
rupabumi tersebut. Tampilan seperti gambar berikut akan
muncul.
Gambar 7.3 Kotak Dialog
Registrasi Citra
Urutan kerja melakukan registrasi
citra adalah sebagai berikut.
a.
Pilih proyeksi yang akan digunakan
dengan klik Projection, defaultnya menggunakan l intang bujur dalam derajat desimal. Contoh kita menggunakan
proyeksi standar (tintang bujur).
b.
Tentukan minimal 3 titik kontrol, dengan
cara ktik posisi tertentu pada citra yang telah diketahui koordinat geografisnya, misalnya persimpangan jalan,
lekukan garis kontur/sungai atau
perpotongan garis sejajar lintang dan bujur di peta. Kotak dialog penambahan titik kontrol akan muncul. Yang
pertu diisi adalah Map X untuk koordinat bujur dan Map Y untuk koordinat lintang dalam derajat desimat.
Cara mengubah dari Derajat, Menit,
Detik ke derajat desimat lihat pembahasan "Registrasi Data". Ingat lintang selatan dan bujur
barat nilainya negatif.
Gambar 7.4 Kotak Dialog
Add Control Point
Untuk melihat bagian
citra yang lain, gunakan penggulung vertikal dan horizontal pada kotak dialog registrasi citra. Sementara
untuk memperbesar atau memperkecil tampilan citra,
gunakan tanda + dan -. Tampitan citra raster yang telah dibuat tiga titik
kontrol adalah sebagai berikut.
Gambar 7.5 Tiga Titik Kontrot yang Tetah Dipasang pada Registrasi Image
c. Bita tiga titik kontrot tetah dibuat, tihat Error (pixels Nitai
error yang besar menyatakan kesatahan
data penempatan atau pemberian nitai pada titik kontr Untuk menghapus atau memperbaiki titik kontrolnya tetah dibuat,
pilih titik kontrot tersebut kemudian klik Remove untuk menghapus atau Edit untuk memperbaki Go to untuk
menampilkan titik kontrot di layar, digulung
ke tempat lain, dan New menambah titik kontrol baru dengan klik di Image.
6. Klik OK bila registrasi citra
telah selesai. Tampilan citra raster Peta Mgl_Batkab yang telah diregistrasi
tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 7.6 Tampitan Peta
Rupabumi dalam Bentuk Image Raster di Layar MI Pro
7. Citra yang akan digunakan sebagai
backdrop atau latar belakang dalam digitasi layar telah ditampilkan di tayar
monitor. Sekarang kita membuat 1 tabet baru untuk menyimpan hasil digitasi
tayar tersebut. Dari menu File pilih New Table atau ktik toolbar New
Table pada kelompok toolbar standar, kotak dialog berikut akan muncut.
Gambar 7.7 Kotak Dialog New Table
Yakinkan bahwa pada kelompok Create
New Table and, kotak cek Add to Current Mapper diaktifkan, kemudian
pilih Create. Kotak dialog pembuatan struktur tabel baru akan muncut sebagai
berikut.
Gambar 7.8 Kotak Dialog New Table Structure
Susun field-fieldnya seperti gambar di
atas, kemudian klik Create. Kotak dialog penyimpanan tabel akan tampit. Isikan dengan nama Mgl_Batkab, lalu klik Save.
Gambar 7.9 Kotak Dialog
Penyimpanan Tabel
- Tabel Mgl_Batkab yang baru dibuat akan ditempatkan bersama-sama dengan Batkab Image, dalam posisi Editable (slap input data). Bila kita perhatikan kotak dialog layer control, akan tampak seperti berikut.
Gambar 7.10 Kotak Dialog Layer Control
9. Gunakan alat-atat penggambar
(drawing tools) untuk mulai melakukan digitasi layar. Untuk memperjelas
tampitan citra raster di layar Anda dapat memperbesar atau memperkecil
tampilannya dengan menggunakan zoom in dan zoom out, serta grabber untuk
melihat citra yang tidak tampak di layar.
Penjelasan tentang fungsi dari
alat-alat penggambar disajikan pada tabel di bawah ini. Dari banyak alat-alat
penggambar, yang terpenting dalam input data adatah Symbol, polyline, dan
Region masing-masing untuk input data titik, garis dan area.
10. Kita kembali kepada contoh di atas yang akan membuat peta jalan
digital. Input data grafts dengan digitasi layar menggunakan sarana mouse.
Untuk menggambar atau digitasi jalan di layar, gunakan polygon tool. Dalam
proses digitasi, beda- kan kelas jalan, misalnya jalan negara diberi kode 1,
jalan propinsi dengan kode 2 dan seterusnya. Gunakan fasilitas autotrac untuk
mempercepat dan mempermudah digitasi, khususnya digitasi poligon. Lihat
penjelasan fasilitas autotrace pada akhir bab ini. Mengingat data grafts tidak
dapat dipisahkan dengan data tabularnya, maka pada saat kita input data grafis
(digitasi Layar), kita juga harus memasukkan data tabuLarnya dengan membuka
window browser tabel 'Mgl_Batkabdigit'. Tampilan data grafis dan data tabular
sebagian jalan yang telah didigitasi adalah sebagai berikut.
Tabel 10.1 Fungsi alat-alat
penggambar
Icon
|
Nama
|
Fungsi
|
Symbol
|
Untuk input data titik.
|
|
Arc
|
Membuat arc atau
segmen garis. Kombinasikan dengan tombol Shift untuk membuat segmen garis
yang melengkung.
|
|
Line
|
Digunakan untuk membuat garis lurus. Untuk membuat garis vertikal, horizontal atau 45°,
kombinasikan dengan tombol Shift.
|
|
Polyline
|
Dipakai untuk
membuat beberapa satuan garis.
|
|
Ellipse
|
Untuk membuat lingkaran atau
bentuk etip. Kombinasikan dengan tombol Shift untuk membuat lingkaran, atau
tombol Ctrl untuk memulai lingkaran dari sudut.
|
|
Rectangle
|
Membuat segi empat. Kombinasikan dengan tombol Shift
untuk membuat bujur sangkar, atau
dengan tombol Ctrl agar dibuat segi empat dengan titik pusat pada saat klik
pertama.
|
|
Rounded Reactangle
|
Sama dengan reactangle, hanya saja
sudutnya tumpul.
|
|
Polygon
|
Untuk membuat data area/poligon/region.
|
|
Text
|
Membuat teks alfanumerik.
|
|
Reshape
|
Mengubah bentuk data grafts yang editable dengan
menambah, menghapus atau memindahkan node.
|
|
Add Node
|
Digunakan untuk menambahkan node.
|
|
Symbol Style
|
Menampilkan kotak dialog Symbol Style untuk mengatur
jenis, ukuran dan warns simbul yang terselect atau nilai standar baru yang
akan digunakan pada simbul berikutnya.
|
|
Line Style
|
Menampilkan kotak dialog Line Style untuk mengatur
jenis, lebar, dan warns garis yang terselect atau nilai standar baru untuk
digunakan pada garis yang lain selanjutnya.
|
|
Region Style
|
Menampilkan kotak dialog Region Style untuk mengubah
warna, arsiran dan border pada poligon/area yang terselect atau nilai standar
baru yang akan digunakan pada poligon/area berikutnya.
|
|
Text Style
|
Menampilkan kotak dialog text style untuk mengubah
Jenis font, ukuran, warna, dan properti lain pada teks yang terselect atau
nilai standar baru untuk digunakan pada teks selanjutnya.
|
Gambar 7.11 Data Grafts dan Data Tabular Tabel Mgl_Batkabdigit
VIII
BEKERJA DENGAN LAYOUT
PEMBUATAN layout dan pencetakan
peta merupakan perkerjaan terakhir datam pembuatan peta setelah input,
manajemen, dan anatisis data setesai ditakukan. Data hasil input dan anatisis
pada Window PetI, Browser, maupun grafik dapat dimasukkan, dikombinasikan, dan
disusuiis pada Window Layout untuk membentuk suatu tampilan peta yang
Professional. Namun sebetum kita membahas lebih jauh tentang layout, kita akan
mengutas sedikit tentang cara pembuatan legenda.
8.1 Membuat Legenda
Ada 2 macam legenda pada MI Pro, yaitu legenda tematik
dan legenda kartografi. Cara membuat legenda tematik. MI Pro secara automatis
akan membuat legenda tematik bila peta tematik dibuat. Legenda tersebut dapat ditampilkan
ataupun disembunyikan. Gunakan
menu Options * Show Theme Legend Window untuk mengontrot tampilan tegenda
tematik. Di bawah ini akan dibahas cara membuat legenda katografi.
Langkah-langkah pembuatan legenda kartografi adalah:
1. Buka
peta yang akan dibuatkan legendanya, dan yakinkan Window Peta sudah aktif.
2. Ambil menu Map * Create Legend,
langkah 1 dari 3 langkah dalam pembuatan legenda akan muncul.
Gambar 8.1 Langkah
Pertama Dalam Pembuatan Legenda Kartografi
Pilih layer yang akan dibuatkan
legendanya. Kotak Layers di sebelah kiri adalah layer yang aktif, sedangkan
pada kotak Legend Frames di sebelah kanan adalah layer yang akan dibuatkan
legendanya. Gunakan
tombol Add dan Remove untuk memilih layer yang akan dipakai. Tombol
Up dan Down digunakan untuk mengatur urutan legenda.
3. Klik Next untuk langkah
berikutnya.
Gambar 8.2 Langkah Kedua
dalam Pembuatan Legenda
Pada langkah kedua ini, beberapa
isian yang perlu dilengkapi adalah:
Isikan
judul Window Legenda pada Window Title (bukan judul frame). Default
artinya menggunakan nama layer sebagai judul Window Legenda. Bila ada lebih
dari 2 layer yang aktif digunakan nama <layerl >, <layer2>, ... .
Pilih Portrait agar legenda memanjang ke bawah, atau
Landscape
untuk memanjang ke samping. Bila penggulung horizontal dan vertikal ingin
ditampilkan pada Window Legenda, aktifkan kotak cek Scroll Bars. Defaultnya Title Pattern diisi dengan # Legend, Subtitle Pattern dikosongkan,
dan Style Name Pattern diisi dengan %. Tanda # mewakili nama layer.
Misalnya pada Title Pattern diisi dengan 'Legenda #', legenda pada layer
Jalan akan ditampilkan 'Legenda
Jalan' Hat yang sama juga berlaku pada Subtitle Patern. Sementara tanda % pada Style
Name Pattern berarti tipe simbul data, misalnya point, line atau region. Penangaturan
format font pada Title Pattern, Subtitle Pattern, dan Style Name
Pattern. Dengan klik kotak (Aa) yang ada di samping kanannya.
Bila
ingin mengisi kotak atau border pada masingmasing legenda aktifkan kotak
cek Border Style. Anda juga dapat mengatur model border yang akan
digunakan dengan klik kotak yang ada di samping kanan.
4. Pada latihan kita ini, isikan
Window Title dengan 'Legenda Bali' dan Title Pattern dengan 'Legenda #',
sedangkan yang lainnya gunakan nilai default. Klik Next untuk melanjutkan ke
langkah berikutnya.
Gambar 8.3 Langkah
Ketiga Pembuatan Legenda Kartografi
Isikan judut dan subjudut pada
masing-masing frame pada kotak isian Title dan Subtitle. Pada pilihan Style
from, unique map style berarti satu simbut legenda dibuat untuk setiap
model layer (map style), sedangkan unique value in column berarti satu simbut
legenda dibuat untuk setiap nilai yang berbeda pada kolom. Bila Anda memilih unique
value in column, Anda harus menentukan kolom mana yang akan digunakan
sebagai pembeda simbut pada kotak pilihan di bawahnya. Label simbut legenda
dapat diisi dari <Style Name Pattern>, kolom, dan ekspresi. Bita
Anda menggunakan <Style Name Pattern>, label akan diisi dengan
point, line, dan region. Kalau memakai kolom, label akan diisi dengan nilai
yang ada pada kolom yang ditentukan. Sedangkan ekspresi, Anda dapat membuat
ekspresi untuk pembuatan label simbut legenda. Ingat bahwa pengaturan di atas
dapat ditakukan pada setiap frame. Pilih frame yang akan diatur pada Legend frame.
Pada
contoh ini, digunakan Title 'legenda Kabupaten'. Pilih unique map styles untuk
frame, dan Pilih ekpresi pada kotak Label styles with dan isikan '
Kabupaten'
5. Klik OK, tampilan legenda akan tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 8.4 Beberapa
Model Legenda
6. Legenda yang telah dibuat dapat dimodifikasi kemballi dengan leluasa.
Aktifkan Window Legenda, kemudian pilih menu Legend --- Add Frames untuk
menambah frame (layer), Legend --- Refresh untuk meng-update tegenda bila ada
perubahan pada layer rujukan, dan Legend --- Properties untuk mengubah properti
legenda seperti format, style, judut frame,- ll.
Dalam aplikasinya legenda kartografi
akan dipadukan dengan legenda tematik untuk memperoteh tampilan layout yang
optimal. Bila Window Legenda kartografi telah aktif di layar, dan kita membuat
peta tamatik, maka legenda tematik secara automatis akan ditambahkan pada
Window Legenda kartografi. Perhatikan gambar di bawah.
Gambar 8.5 Gabungan
antara Legenda Kartografi dan Legenda Tematik
Apabita Anda ingin menyimpan legenda
yang telah dibuat, Anda dapat menyimpannya dengan enu File --- Save Workspace.
Di samping menggunakan fasilitas Legenda MI Pro, dalam pembuatan layout peta kita
juga dapat membuat Legenda secara manual dengan menggunakan fasilitas alat-alat
penggambar (drawing tools). Pembuatan Legenda dengan cara ini memang agak lama
tetapi kita dapat mengatur model tampilan legenda dengan leluasa.
8.2 Membuat Window Layout
Untuk memperoleh kualitas peta yang memadai baik untuk
tujuan presentasi maupun untuk pencetakan, sebaiknya menggunakan tampilan peta
yang telah dianalisis melalui pemetaan tematik. Di bawah ini kita akan membuat
Window Peta dengan mengunakan layer 'Bali', 'Jalan Bali', dan 'Kota Bali'.
Layer 'Bali' tetah dipetakan secara tematik. Lihat pembahasan "Pemetaan
Tematik" untuk informasi lebih detail. Sementara Legenda menggunakan
perpaduan antara Legenda kartografi dan Legenda tematik seperti contoh di atas.
Peta juga telah dilengkapi dengan Label peta. Lihat pembahasan "Melabeli
Peta" untuk memperoteh informasi tentang cara pemberian label pada peta.
Klik
menu Window --- New Layout Window untuk membuat Window Layout baru. Kotak
dialog berikut akan muncul.
Gambar 8.6 Kotak Dialog Membuat Layout Baru
Pilih
data atau window yang akan dipakai pada Window Layout. One Frame for Window berarti
kita dapat menentukan frame window yang akan digunakan pada Window Layout. Bila
pada Window Peta telah ditakukan pemetaan tematik dan Window Legenda sudah
aktif, maka bila kita menggunakan Window Peta tersebut dalam Window Layout, secara
automatis Window Legenda juga disertakan karena antara Window Peta dan Window
Legenda telah menjadi satu kesatuan. Pilihan Frame for Al! Currently Open
Windows berarti semua window yang aktif akan disertakan daLam Window
Layout. Sedangkan No Frames menunjukkan tidak ada satu window atau frame
yang disertakan dalam pembuatan Window Layout.
Untuk latihan ini kita gunakan pitihan pertama. Kita
hanya menyertakan Window Peta Dan Legenda. KLik OK, tampilan peta pada Window
Layout adalah sebagai berikut.
Gambar 8.7 Tampilan Layout Saat Pertama Kati Dibuat
Anda dapat menggunakan menu Layout * motions untuk
mengatur beberapa pilihan tampilan layout.
8.3 Pengaturan Kertas dan Printer
Tergantung dari bentuk peta, Anda dapat mengubah
orientasi kertas apakah portrait (berdiri) atau landscape (tidur). Bita bentuk
peta seperti di atas posisi kertas yang baik adatah Landscape. Pengaturan ini
dapat ditakukan pada menu _File 4 Page Setup. Kotak dialog berikut akan tampil.
Gambar 8.8 KotakDialog Page Setup
Pitih ukuran kertas yang akan digunakan untuk mencetak. Pada contoh ini digunakan kertas A4. Source (sumber kertas)
adalah Auto Feeder artinya printer dapat mengambit kertas sendiri.
Orientasi dipilih Lanscape dan margin digunakan ukuran default. Anda dapat ktik
tombot Printer
untuk memilih jenis printer yang akan digunakan untuk
mencetak. Kotak dialog berikut akan muncul.
Gambar 8.9 Kotak Dialog Pemilihan Jenis Printer
Bila pengaturan kertas dan printer telah selesai, klik OK
dua kali.
4.4 Mengatur Ukuran dan Posisi Objek
Ukuran dan posisi objek pada Window Layout biasanya tidak
sesuai dengan kebutuhan apabita Window Layout baru pertama kali dibuat, atau
kita pernah mengadakan perubahan terhadap ukuran dan orientasi kertas. Untuk
itu perlu ditakukan desain ulang terhadap ukuran dan posisi objek tersebut.
Untuk mengubah ukuran objek, pilih objek tersebut Latu
klik dan drag pada node di sudut objek. Drag ke dalam untuk memperkecil dan ke luar
untuk memperbesar. Memindahkan objek dilakukan dengan klik dan drag ke tempat
yang diinginkan.
Pengaturan posisi dan perataan objek pada Window Layout
dapat pula ditakukan dengan menggunakan menu Layout 4 Align Objects. Menu ini
aktif bila ada objek yang terpilih.
Gambar 8.10 Kotak Dialog Perataan Objek
Perataan dapat ditakukan secara horizontal ataupun
vertikal. Untuk perataan horizontal, objek yang terpilih dapat diletakkan pada
ujung kiri (Align left edge of), di tengah (Align centre of), pada
ujung kanan (Align right edge of), di kiri dan kanan (Distribute), dan
tidak ada perubahan letak (Don't change). Sementara untuk perataan
vertikal, objek yang terpilih dapat diletakkan pada ujung atas (Align top
edge di atas dan bawah (Distribute), dan letaknya tidak diubah (Don't
change).
Perataan objek-objek yang terpilih dapat diterapkan hanya
pada objek yang terpilih atau terhadap keseturuhan layout. Bila kita melakukan
pengaturan seperti pada kotak dialog perataan objek di atas berarti objek yang
terpilih akan ditetakkan di tengah-tengah secara vertikat dan di bagian kiri
dan kanan secara horizontal seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 8.11 Contoh Pengaturan Perataan
Bila dua objek overlap (tertumpuk), Anda dapat
menggunakan menu Bring to _Front dan Send To _Back pada menu Layout untuk
mengatur objek mana yang akan diletakkan di atas objek yang lain. MisaLnya kita
ingin membawa suatu objek ke atas, piLih objek tersebut kemudian pilih Bring to
_Front. Untuk menyembunyikan objek agar letaknya di belakang objek yang lain,
pilih objek tersebut lalu pilih Send To Back.
8.5 Skala Peta
Skala peta merupakan komponen yang penting dalam layout
peta. Perlu diketahui bahwa pengaturan zoom yang dibahas di atas tidak akan berpengaruh
terhadap skata. Zoom in dan zoom out hanya mengubah bentuk
tampilan peta di layar monitor. Ada dua hat yang mempengaruhi skala, yaitu
ukuran frame pada Window Layout dan zoom peta pada Window Peta (berbeda dengan
zoom in dan zoom out).
Bila telah menetapkan ukuran frame karena menyesuaikan
dengan ukuran kertas yang digunakan, maka Anda harus menggunakan zoom peta
dalam mile dengan rumus sebagai berikut.
Untuk membuat skala grafis atau skala batangan (scale
bar), Anda harus mengaktifkan modul ScaleBar MI Pro dari menu Tools 4 Tool
Manager. Pada kotak dialog Tool Manager, gulung ke bagian bawah cari modul Scalebar,
kemudian aktifkan kotak cek Loaded untuk mengaktifkan modul ScaleBar
sementara, atau Autoload untuk mengaktifkan ScaleBar secara permanen.
Untuk
mulai membuat skala batangan, ambil menu Tools --- Scalebar ----- Draw
ScaleBar.
Gambar 8.12 Kotak
Dialog Draw Distance Scale In Mapper
Isikan
LC-bar Scalebar pada Width of scale bar, perbandingan antara Lebar dan
tinggi pada Width to Height Ratio, dan satuan panjang yang digunakan pada
Units. Anda juga dapat mengatur warna, bentuk garis, dan format label
dari ScaleBar tersebut pada pilihan Fill color for scale bar, Pen color for
scale bar, dan font for scale bar label. Klik OK, Scalebar akan ditempatkan
di pojok kiri bawah seperti gambar di bawah ini.
Gambar 8.13 Tampilan
ScaleBar
Anda
dapat memindahkan ke tempat yang sesuai pada Window Layout dengan cara menandai
seturuh komponen scalebar (sebaiknya menggunakan toolbar select I), Latu drag
ke tempat yang diinginkan. Anda juga dapat
metakukan editing pada bagian-bagian Scalebar tersebut dengan klik 2 kali. Sebenarnya bila Anda telah mengatur skata
dengan rumus di atas, Anda dapat menggambar skala grafis secara manual dengan
menggunakan alatalat penggambar (drawing tools). Buat lebar kotak sesuai
dengan skala. Komponen scalebar disimpan pada layer kosmetik. Untuk itu, bila Anda ingin
menyimpan scalebar simpan dengan Save Workspace.
8.7
Membuat Arah Utara
Untuk
membuat arah mata angin utara, aktifkan Lebih dahulu modul North Arrow metatui
menu Tools 4 loos Manager. Isikan tanda rumput kotak cek Loaded pada
modul North Arrow. Setelah aktif, Anda dapat menggukan satah satu dari 2
cara yang ada dalam membuat arah utara. Pertama dengan menggunakan menu Tools -----
North Arrow . Draw North Arrow atau kedua dengan klik toolbar arah utara ( _"I
kemudian gambar pada tempat yang diinginkan dengan cara ktik dan drag untuk
membuat ukurannya, kotak dialog berikut akan muncul.
Gambar 8.14 Kotak Dialog Membuat Arah Utara
Pilih salah satu model yang diinginkan dengan ktik
nomornya, Klik OK untuk melihat hasilnya.
Gambar 8.15 Contoh Gambar Arah Utara
8.8 Memhuat Grid
Sebuah pets yang standar biasanya selalu dilengkapi
dengan Grid, yaitu garis sejajar lintang dan bujur (pads sistem koordinat
latitude/longitude). Untuk membuat Grid, lebih dahulu Anda harus mengaktifkan modul
Grid Maker melalui menu loos 4 Tool Manager sama seperti pengaktifan
modul MI Pro sebelumnya. Setelah modul tersebut aktif, jalankan dengan menu
Tools 4 _Grid Maker 4 Make Grid. Kotak dialog berikut akan muncul.
Gambar 8.16 Kotak Dialog Pembuat Grid
Pertu dicatat bahwa grid yang akan terbentuk adalah
sebuah tabel MI Pro. label grid tersebut kemudian digabungkan dalam satu Window
Peta dengan peta yang akan dibuatkan layoutnya metalui layer control seperti
gambar berikut.
Gambar 8.17 Penggabungan Tabel Grid dalam Layer Control
Secara
automatis grid akan ditambahkan ke Window Layout. Untuk itu pada kotak isian New
Table pada kotak dialog Grade Maker, Anda diminta untuk memberi nama dan path
tabel yang akan dibuat. Defaultnya disimpan di template window dengan nama
Grid. Bita tabel grid tersebut akan digunakan sebaiknya disimpan pada folder
Table dengan nama tertentu.
Pillihan
yang lain gunakan nitai default, klik OK. Tampilan grid pada Window Layout
adatah sebagai berikut.
Gambar 8.18 Tampilan
Grid pada Window Layout
Apabita
tampilan grid kurang simetris dengan petanya, Anda dapat metakukan editing
terhadap grid yang telah dibuat pada Window Peta dengan syarat properti layer
grid harus diubah pada layer control menjadi editable. Datam kondisi layer grid
editable klik ganda pada potongan grid yang akan diperbaiki, kotak dialog
editing objek akan muncul sebagai berikut.
Gambar 8.19 Kotak Dialog Editing Grid
Ubah panjang grid horizontal dengan memodifikasi nilai
Bound X1 dan X2, dan panjang grid vertikat dengan mengubah nilai Bound Y1 dan
Y2. Grid di atas dibuat tanpa nitai koordinat. Anda dapat menggunakan fasilitas
tool teks. Untuk menambahkan label nilai koordinat, klik tool teks ( Aj),
kemudian klik pada posisi yang akan diisi label nilai koordinat, seLanjutnya
ketik nilai koordinatnya. Bila teks sudah diketik dan ingin dimodifikasi, misalnya
ukuran huruf atau orientasinya, Anda dapat mengeditnya dengan kilik ganda.
Kotak dialog editing teks objek akan muncul sebagai berikut.
Gambar 8.20 Kotak Dialog Editing Teks Objek
- Ubah isi teks pada kotak Text.
- Atur format font (macam, ukuran, dan asesoris font yang lain) pada Style Aa.
- Start X dan Y adalah posisi koordinat teks. Untuk memindahkan teks, Anda dapat mengubah nilai ini atau men-drag teks ke posisi yang diinginkan.
- Bila teks lebih dari 2 bans, Anda dapat mengatur jarak antarbans dengan memilih line spacing (spasi), dan perataan teks pada Justification (rata kin, tengah, dan kanan).
- Untuk membuat gars penunjuk teks (seperti callout), Anda dapat mengisi Label line. Gaits akan muncut bila teks dipindahkan ke tempat yang lain. Untuk membuat label nilai koordinat, fasilitas label line tidak perlu digunakan. Rotation Angle digunakan untuk mengubah onentasi teks, misalnya dan orientasi datar untuk menjadi tegak digunakan sudut 90 atau 270 derajat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar